Bulan Puasa/Ramadhan adalah bulan yang suci, penuh dengan berkah, bulan
penuh pengampunan dan bulan yang amat mulia. Maka sangat merugi dan
disayangkan jika seorang muslim tidak menjalankan ibadah puasa di bulan
ramadhan ini.
Sebab belum tentu dibulan ramadhan yang akan datang ( tahun depan ) anda masih bisa diberi kesempatan untuk berjumpa lagi...
Berikut dibawah ini merupakan keberkahan-keberkadan, keistimewaan-keistimewaan dan keutamaan-keutamaan di bulan ramadhan ini :
1. Berkah puasa pada bulan Ramadhan
Nabi bersabda: "Siapa saja yang berpuasa bulan Ramadhan karena iman dan
ihtisab (mengharap pahala Allah) maka diampunkan dosa-dosanya yang
telah lalu." Dalam hadits qudsi diterangkan: "Setiap amal manusia
adalah untuknya. Sebuah kebaikan diganjar dengan sepuluh kali hingga
700 kali lipat, kecuali shaum. Aku yang akan memberi balasannya. Karena
ia meninggalkan syhwatnya, makan dan minumnya untukKu.."
2. Berkah kabar gembira dan ucapan tahni'ah dengan Ramadhan
Hal ini seperti yang termaktub dalam hadits, Rasulullah berdo'a:
"Allahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'baan, wa ballighnaa
Ramadhaan." Juga hadits: "Telah datang bulan Ramadhan. Bulan penuh
berkah. Allah mewajibkan shaum di dalamnya atas kalian." Para salaf
kita, dulu selalu berdo'a 6 bulan sebelumnya agar dipertemukan dengan
Ramadhan
3. Berkah malam pertama bulan Ramadhan
Nabi bersabda: "Jika tiba awal pertama bulan Ramadhan, maka setan-setan
dan jin jahat dibelenggu, semua pintu neraka ditutup dan seluruh pintu
surga dibuka. Setiap malam ada yang menyeru: "Wahai pencari kebaikan
sambutlah dan berhentilah kamu wahai pencari kejelekan…"
4. Berkah shalat malam dan tahajjud pada malam bulan Ramadhan
Dalam hadits disebutkan: "Siapa saja yang berqiyamul lail (shalat malam)
pada bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka diampunkanlah
dosa-dosanya yang telah lalu." Juga dalam hadits lain dijelaskan: "Siapa
saja yang shalat bersama imam sampai imamnya pergi meninggalkan
tempatnya maka dicatat bagi orang tersebut shalat semalam suntuk…"(HR.
Para pemilik Sunan dan disohihkan oleh Tirmidzi)
5. Berkah sedekah di bulan Ramadhan
Nabi bersabda: "Sedekah yang paling afdhal ialah sedekah pada bulan
Ramadhan." Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dan bertambah
kedermawanannya pada bulan Ramadhan saat ditemui Jibril, beliau lebih
dermawan daripada angin yang bertiup.
6. Berkah memberi orang buka shaum
Dalam hal ini Nabi bersabda: "Siapa saja yang memberi buka shaum pada
bulan Ramadhan maka hal itu sebagai pelebur dosanya dan mengentaskannya
dari neraka. Dan baginya seperti pahala orang tersebut tanpa terkurang
sedikitpun." Sahabat bertanya: Wahai Rasul, tidak semua kami mampu
melakukan hal itu. Maka beliau bersabda: "Allah memberikan pahala ini
kepada orang yang memberi buka shaum walau seteguk susu, sebuah kurma
atau seteguk air minum. Siapa saja yang memberi minum orang yang shaum,
maka Allah memberinya minum dari telagaku yang menajadikannya tidak
haus selamanya sampai ia masuk surga..."
7. Keberkahan do'a saat berbuka
Nabi bersabda: "Bagi orang yang sedang berpuasa do'a tak tertolak saat
ia berbuka." Dalam hadits lain: "Bagi orang yang sedang shaum dua buah
kebahagiaan; bahagia saat berbuka dan bersuka cita ketika bersua
Rabbnya." Demikian pula riwayat yang menyebutkan ada tiga orang yang
do'anya makbul; do'a orang yang sedang shaum hingga ia berbuka, seorang
imam yang adil dan orang yang teraniaya.
8. Berkah lailatul qadar
Nabi bersabda: "Siapa saja yang melakukan qiyamul lail pada malam
lailatul qadar karena didasari iman dan ihtisab, maka diampunkan
dosa-dosanya yang telah lampau." Hal itu bisa jadi, karena lailatul
qadar lebih afdhal daripada 1000 bulan. Maka dari itu, sebagian sahabat
dan salaf menganggap sunnah mandi dan memakai parfum pada 10 hari
terakhir demi menjaring lailatul qadar.
(Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, (bahwasanya) beliau bersabda."Artinya : Barangsiapa yang
berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab maka akan
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Hadits Riwayat Bukhari 4/99,
Muslim 759)
9. Berkah sahur
Rasulullah telah berwasiat: "Lakukanlah sahur, karena mengandung
keberkahan." Juga: "Hendaknya kalian melakukan sahur karena sahur adalah
makanan yang diberkahi." Tapi justeru: "Sahur itu seluruhnya adalah
keberkahan. Maka jangan kalian tinggalkan walau hanya sekedar dengan
seteguk air, karena Allah dan para MalaikatNya mendo'akan bagi
orang-orang yang melakukannya." Hal ini bisa terjadi, karena: "Pembeda
antara shaum kita dengan shaum ahli Kita adalah adanya sahur."
10. Berkah dalam safar di bulan Ramadhan
Allah berfirman yang artinya: "Maka barangsiapa di antara kalian ada
yang sakit atau dalam perjalan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain." (Al-Baqarah: 184) dalam hadits disebutkan: "Tidak termasuk suatu
kebaikan, puasa dalam safar." Dalam hadits lain: "Bahwasanya Allah
telah meletakkan shaum dan setengah shalat bagi musafir."
11. Berkah sakit di bulan Ramadhan
Maka barangsiapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalan
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (Al-Baqarah: 184). Hal ini
terjadi, karena seseorang yang didera sakit berat dan tiada harapan
sembuh, maka dia tidak wajib puasa, bayar keffarat dan tidak pula
mengqodho'nya. Ini berkat Ramadhan, sebagai dispensasi dan rahmat.
12. Berkah berobat
Dalam sebuah hadits dijelaskan: "Tiga hal tidak membatalkan puasa
seseorang; hijamah (bekam), muntah (tanpa unsur sengaja) dan bermimpi
keluar mani." Hanya saja hijamah, makruh sebab dapat melemahkan orang
yang sedang shaum. Sedangkan memakai sifat mata, maka Nabi r bersabda:
"Dan hendaknya orang yang sedang shaum membentengi diri dengannya."
Adapun mengenakan minyak rambut, maka Ibnu Mas'ud berkomentar:
Rasulullah telah mewasiati diriku agar di pagi hari saat aku shaum aku
dalam kondisi mengenakan minyak rambut dan menyisirnya. Jangan sampai di
hari puasamu itu -kata beliau-, kamu dalam kondisi masam dan dekil
13. Berkah i'tikaf
Rasulullah telah melakukannya 10 hari pada setiap Ramadhan. Tapi pada
tahun wafatnya, beliau melakukannya 20 hari. Dulu jika beliau memasuki
10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan kainnya,
menghidupkan malamnya (dengan ibadah) dan membangunkan keluarganya
14. Berkah dibelenggunya setan
Hal itu seperti yang termaktub dalam sebuah hadits: "..pada bulan Ramadhan, setan dan jin-jin jahat diikat."
15. Berkah membiasakan anak-anak untuk shaum
Dari al-Rabi' binti Mu'awwidz, ia berkata: Dulu kami membiasakan
anak-anak kami shaum dan kami buatkan permainan dari kapas, jika mereka
menangis minta makan maka kami berikan mainannya tersebut sampai tiba
saat berbuka
16. Berkah zakat fitrah pasca Ramadhan
Rasulullah telah mewajibakan zakat fitrah di akhir bulan Ramadhan
sebagai alat yang mencucikan orang shaum dan bantuan makan untuk
orang-orang miskin
17. Berkah hari raya 'idul fitri
Dalam sebuah hadits qudsi diterangkan: "Wahai para hambaKu, kalian telah
berpuasa hanya karenaKu dan mendirikan shalat malam hanya untukKu,
maka kembalilah kalian dengan ampunanKu." Hari raya 'idul fitri juga
disebut hari penerimaan hadiah. Hari raya ini datang setelah Allah
membebani para hambaNya muslimin kewajiban puasa bulan Ramadhan dan
menjadikan bagi mereka setelah paripurna mengerjakan ibadah tersebut
hari yang menyenangkan mereka
18. Berkah melakukan umrah di bulan Ramadhan
Dalam sebuah riwayat disebutkan: "Umrah di bulan Ramadhan menyamai
sebuah haji." Dalam riwayat lain: "..menyamai haji bersama diriku."
19. Berkah bau mulut orang yang berpuasa
Dalam hadits dterangkan: "Sungguh, bau mulut orang yang sedang
mengerjakan shaum itu di sisi Allah lebih harum daripada aroma minyak
kesturi.
20. Berkah siwak di bulan Ramadhan
Rasulullah melakukan siwak dalam kondisi beliau berpuasa. Abdur Rahman
bin Ghunaim pernah bertanya kepada Mu'adz bin Jabal, "Bolehkah saya
bersiwak padahal saya sedang berpuasa?" Mu'adz menjawab: "Ya."
21. Berkah air kumur di bulan Ramadhan
Sungguh Rasulullah dulu melakukan madhmadhah (berkumur-kumur) dan
istinsyaq (menghirup air ke hidung) dalam kondisi berpuasa. Hanya saja
beliau bersabda: "Berlebih-lebihanlah dalam istinsyaq, kecuali jika kamu
berpuasa."
22. Berkah lupa di bulan Ramadhan
Nabi bersabda: "Siapa saja yang lupa padahal ia berpuasa, lalu ia makan
atau minum maka hendaknya ia sempurnakan puasanya. sesungguhnya
Allah-lah yang memberinya makan dan minum."
23.Berkah norma dan etika baik di bulan Ramadhan
Rasulullah telah mewasiati kita: "Jika pada hari puasa salah seorang
diantara kalian, maka janganlah berkata cabul dan berteriak-teriak.
Apabila ada yang menghina atau mengajaknya bertengkar maka ucapkanlah,
maaf saya sedang berpuasa."
24. Berkah rafats (mencampuri, menggauli) isteri di malam bulan Ramadhan
Allah berfirman yang artinya: "Dihalalkan untuk kalian pada malam bulan
Ramadhan menggauli isteri-isteri kalian." (Al-Baqarah: 187)
25. Berkah niat di bulan Ramadhan
Dalam sebuah hadits: "Tiada puasa bagi orang yang tidak berniat pada malam hari."
Berkah surga di bulan Ramadhan. Dalam riwayat disebutkan, Nabi r
bersabda: "Allah menghiasi surgaNya pada setiap hari di bulan Ramadhan."
Dalam hadits qudsi: "Sudah amat dekat para hambaKu keluar dari
kesulitan dan penyakit lalu kembali menuju kepadamu (surga)." Dalam
riwayat juga disebutkan, bahwa di surga terdapat pintu yang bernama
AR-ROYYAAN yang hanya dikhususkan bagi orang-orang yang berpuasa
26. Berkah kebaikan memperbanyak baca Al-Qur'an di bulan Ramadhan
Imam Sufyan Tsauri, jika telah memasuki Ramadhan maka beliau hentikan
aktivitas mengajarnya guna konsentrasi penuh dengan Al-Qur'an dan ibadah
lainnya. Hal ini, karena beliau berkudwah dengan Rasulullah r yang
amat dermawan utamanya saat beliau ditemui Jibril dan bertadarus
Al-Qur'an dengannya.
27. Berkah istighfar
Nabi bersabda: "Pada bulan Ramadhan, para malaikat memintakan ampunan
bagi orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka."
28. Berkah ampunan Allah di bulan Ramadhan
Nabi bersabda: "Allah mengampuni orang-orang yang berpuasa di akhir malam bulan Ramadhan."
29. Berkah terkumpulnya berbagai amal taat di bulan Ramadhan
Yaitu bersatunya shalat, puasa, qiyamullail, i'tikaf, baca Al-Qur'an,
umrah, sedekah, memberi buka shaum, beristighfar, taubat dan berbuat
aneka kebaikan
30. Berkah di akhir bulan Ramadhan
Dalam sebuah hadits dijelaskan: "Allah membebas merdekakan seluruh orang
yang telah terbebaskan pada setiap malam sepanjang bulan Ramadhan
31. Berkah Masuk Dalam Surga
" Di dalam syurga terdapat satu pintu yang disebut Ar-Rayyan; pada hari
Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk daripadanya (dan) tidak seorang
pun selain mereka memasukinya....." (Hadist riwayat Al-Bukhari)
32. Berkah Perisai Dari Siksaan
" Puasa itu perisai yang dipergunakan seorang hamba untuk membentengi dirinya dari siksaan neraka." (Hadist riwayat Imam Ahmad)
33. Berkah Jauh Dari Api Neraka
" Barang siapa yang berpuasa sehari pada jalan Allah niscaya Allah akan
manjauhkan mukanya dari api neraka (sejauh perjalanan) 70 tahun."
(Hadist riwayat Al-Bukhari)
Thursday, July 19, 2012
Keutamaan dan Keistimewaan Puasa
Segala puji hanya milik Allah Yang Maha Esa. Shalawat dan salam tetap
atas seorang yg tidak ada nabi setelahnya Muhammad saw .. Amma ba’du.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda yg artinya “Segala
amal kebaikan manusia adl untuknya; satu kebaikan akan dibalas sepuluh
hingga 700 kali-lipat. Allah SWT berfirman ‘Kecuali puasa krn ia adl
milikKu dan Aku pula yg akan membalasnya ia meninggalkan syahwatnya
makanan dan minumannya krn Aku’. Ada dua kebahagiaan yg diperuntukkan
bagi orang yg berpuasa; kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan
ketika berjumpa dgn Tuhannya. Sesungguhnya bau mulut orang yg berpuasa
lbh harum bagi Allah daripada aroma minyak misik.” . Allah SWT telah
mengistimewakan puasa di antara amal kebaikan lainnya dgn
menyandarkannya langsung kepada Zat-Nya dalam hadis qudsi Allah
berfirman “?kecuali puasa krn ia adl milikKu ?.” Mengenai makna
hadis ini banyak dijumpai pendapat para fuqaha dan ulama lainnya mereka
menerangkan beberapa alasan pengistimewaan puasa ini di antara alasan yg
terbaik adalah Pertama puasa adl ibadah dalam bentuk
meninggalkan keinginan dan hasrat jiwa yg dasar yg terbentuk secara
fitrahnya cendrung mengikuti semua keinginannya dan dilakukan
semata-mata krn Allah SWT. Hal ini tidak terdapat pada ibadah-ibadah
selain puasa. Ibadah ihram misalnya mengandung larangan melakukan
hubungan suami-istri dan hal-hal yg merangsangnya seperti mengenakan
parfum sementara itu di dalamnya tidak terkandung larangan memenuhi
hasrat jiwa yg lain seperti makan dan minum. Sama halnya dgn ihram
i’tikaf pun demikian sekalipun ia merupakan ibadah yg ikut dalam cakupan
puasa . Sedangkan salat sekalipun orang yg sedang salat diharuskan
meninggalkan semua hasrat jiwanya namun itu hanya dilakukan pada masa yg
tidak lama sehingga orang yg salat tidak merasa kehilangan makanan dan
minuman bahkan sebaliknya ia dilarang salat ketika hatinya menginginkan
makanan yg ada di hadapannya sampai ia memakannya ala kadarnya yg
membuat hatinya tenang karenanya ia diperintahkan utk makan malam
terlebih dahulu sebelum salat. Ini semua berbeda dgn puasa yg dilakukan
sepanjang siang hari penuh. Oleh krn itu orang yg berpuasa akan
merasakan kehilangan hasrat jiwanya ini saat hatinya sangat
menginginkannya terutama pada siang hari musim kemarau yg sangat panas
dan lama oleh krn itu ada sebuah riwayat menerangkan bahwa termasuk
bagian dari iman puasa di musim kemarau. Rasulullah saw sebagaimana
diriwayatkan oleh Abu al-Darda’ ra pernah berpuasa Ramadhan dalam sebuah
perjalanan dalam cuaca yg sangat panas ketika para sahabat tidak ikut
berpuasa . Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa Rasulullah saw pernah
berada pada dataran tinggi ketika sedang berpuasa ketika itu beliau
menuangkan air ke atas kepalanya krn dahaga atau panas yg dirasakannya.
Ketika hati seseorang sangat merindukan sesuatu yg diinginkannya dan ia
mampu utk mendapatkannya namun ia meninggalkannya krn Allah SWT padahal
ketika itu ia berada di suatu tempat yg tidak ada orang pun yg
mengawasinya kecuali Allah maka hal ini merupakan tanda kebenaran
imannya. Orang yg berpuasa yakin bahwa ia mempunyai Tuhan yg selalu
mengawasinya ketika ia berada di tempat yg sepi dan mengharamkan
kepadanya memenuhi hasrat jiwanya yg memang telah dikodratkan bahwa ia
akan selalu menginginkannya. Lalu ia pun menaati Tuhannya melaksanakan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya krn takut akan siksa-Nya dan
mengharapkan pahala-Nya. Oleh krn itulah Allah berterima kasih kepadanya
atas yg demikian itu dan Ia mengkhususkan amal perbuatan ini di antara amal-amal lainnya utk Zat-Nya karenanya setelah itu Allah SWT berfirman “Sungguh ia telah meninggalkan hasrat makanan dan minumannya semata-mata hanya krn Aku.”
Tatkala seorang mukmin yg berpuasa mengetahui bahwa ridha Tuhannya
terdapat pada upayanya meninggalkan hasrat jiwanya maka ia akan lbh
mendahului ridha Tuhannya atas hawa nafsunya. Maka jadilah kelezatan yg
dirasakannya terdapat ketika ia meninggalkan hasratnya krn Allah krn ia
yakin bahwa Allah selalu mengawasinya dan pahala serta siksa-Nya lbh
besar dibandingkan kelezatan yg diperolehnya ketika memenuhi hasratnya
di tempat sepi. Hal ini krn ia lbh mementingkan ridha Tuhannya dari pada
hawa nafsunya. Bahkan kebencian seorang mukmin terhadap hal itu saat
berada di tempat sepi akan lbh besar dibandingkan kebenciannya terhadap
rasa sakit akibat pukulan. Salah satu tanda keimanan adl kebencian
seorang mukmin terhadap keinginan hasrat jiwanya ketika ia tahu bahwa
Allah tidak menyukainya maka jadilah kelezatannya terdapat pada hal-hal
yg diridhai oleh Tuhannya sekalipun bertentangan dgn keinginan nafsunya
dan kepedihan yg dirasakannya terdapat pada hal-hal yg tidak disukai
Tuhannya sekalipun bersesuaian dgn keinginan nafsunya. Dikatakan dalam
sebuah syair “Siksanya karenamu terasa sejuk dan jauhnya karenamu terasa
dekat.Engkau bagiku bagaikan nyawaku bahkan engkau lbh aku cintai
dibanding nyawaku.Cukuplah bagiku rasa cinta bahwa aku mencintai apa yg
engkau cinta.” Kedua puasa merupakan rahasia antara seorang hamba
dan Tuhannya yg hanya diketahui oleh-Nya krn puasa terdiri dari niat yg
tersembunyi yg hanya diketahui oleh Allah saja dan meninggalkan hasrat
jiwa yg biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Oleh krn itu
dikatakan bahwa puasa ini tidak dicatat oleh malaikat hafadhah .
Pendapat lain mengatakan bahwa pada puasa tidak terdapat riya’. Pendapat
ini bisa dikembalikan kepada yg pertama krn orang yg meninggalkan
keinginan nafsunya krn Allah SWT di mana tidak ada yg mengawasinya
ketika itu kecuali hanya Zat yg memberinya perintah dan larangan maka
hal ini menunjukkan kebenaran imannya. Allah SWT menyukai jika
hamba-hamba-Nya berhubungan dengan-Nya secara rahasia dan orang-orang yg
mencintai-Nya juga menyukai jika mereka dapat berhubungan dengan-Nya
secara rahasia sampai-sampai beberapa dari mereka sangat menginginkan
seandainya para malaikat hafadhah tidak mengetahui ibadah yg
dilakukannya. Ketika beberapa rahasianya terbongkar sebagian dari mereka
berkata “Hidup ini akan terasa nyaman ketika hubungan antara aku dan
Dia tidak diketahui oleh siapa pun.” Lalu ia memohon agar ia dimatikan
dan tak lama kemudian ia meninggal dunia. Orang-orang yg mencintai akan
merasa cemburu seandainya orang-orang yg cemburu kepadanya mengetahui
rahasia-rahasia antara mereka dan Zat yg mencintai mereka dan mereka
mencintai-Nya. “Janganlah kamu sebarkan rahasia yg terjaga krn aku akan
merasa cemburu jika yg aku cintai disebutkan di hadapan orang-orang yg
ada bersamaku.”
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Motivasi Spiritual Karya pakar neurosains dan antropolog Terence Deacon memperlihatkan bahwa pencarian makna yang membuat manusia butuh b...
-
Terkadang dalam kehidupan sehari hari,para suami suka merendahkan peran istri dalam rumah tangga. Padahal pada kenyataannya istri sangat ...
-
Kesetiakawanan Sosial atau rasa solidaritas sosial adalah merupakan potensi spritual, komitmen bersama sekaligus jati diri bangsa oleh karen...