Friday, January 24, 2014

Kewajiban Suami Terhadap Istri

Terkadang dalam kehidupan sehari hari,para suami suka merendahkan peran istri dalam rumah tangga. Padahal pada kenyataannya istri sangat berperan, bahkan boleh dibilang lebih banyak peran yang dimainkan seorang istri dibandingkan suami. Coba kita bayangkan, mulai dari tugas rutin seperti mengurus rumah, anak, melayani kebutuhan suami dan tak jarang tugas yang semestinya di jalankan seorang suami dalam mencari nafkah juga dikerjakan oleh istri.
Meski demikian, sekali lagi dalam kenyataannya peran yang demikian itu oleh sebagian suami kurang dihargai. Masih saja suami menuntut lebih, seolah tak mau tahu dengan kondisi fisik yang dialami sang istri karena lelahnya dalam menjalankan tugas rumahnya. Seperti misalnya ketika suami pulang larut malam , istri terlelap tidur sehingga tidak mendengar suami memintanya membuka pintu, lalu suami marah besar karena hal tersebut, atau saat pagi hari karena sibuk mengurusi keperluan anak sampai lupa membuatkan kopi atau sarapan untuk suami, sehingga tak jarang terjadilah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) yang berujung pada perceraian dengan alasan karena tidak ada kecocokan. Adakalanya perlakuan kasar terhadap istri dengan alasan karena istri tidak patuh, tidak melayani suami dengan baik dll alasan yang di jadikan senjata oleh suami.
Padahal dalam islam penghargaan suami terhadap peran istri menjadi tolak ukur dalam hal keimanan seorang muslim,sebagaimana yang di sabdakan oleh rosullullah SAW dalam salah satu hadistnya,dari abul hasan al-fira, dari Muhammad bin ghalib al-baghdadi, dari al- hasan bin ali, dari al- Fadhl bin Sahl, dari ibnu atikah, dari anas bin malik RA , ia berkata : “ rosulullah SAW ditanya , Siapakah orang mukmin yang paling sempurna imannya ?, Beliau bersabda, Yang paling baik akhlaknya kepada keluarganya,”. Lalu siapa contoh yang dapat ditiru dalam hal hubungan suami istri yang paling baik kalau bukan Rosullullah Muhammad SAW.
Dalam suatu riwayat dikisahkan, tatkala beliau pulang dan istrinya tidak membukakan pintu, beliau rela tidur diteras rumah, sampai pada pagi harinya saat membuka pintu sang istri kaget melihat baginda rosul tidur diluar tanpa alas. Apa yang dikatakan beliau pada sang istri, bukannya cacimaki tapi kata –kata maaf nan lemah lembutlah yang keluar dari bibirnya,bahwa dia tidak ingin mengganggu istirahat istrinya. Atau ketika bajunya sobek beliaupun rela menjahitnya sendiri tanpa minta di bantu istrinya. Bahkan panggilan kesayangan kerap keluar dari bibir beliau saat memanggil istri-istri nya. Subhanallah… Seorang sahabat, Umar RA pun mencontohkan kepada kita tentang bagaimana kita harus memperlakukan istri sebagai teman dan pendamping hidup.
Suatu ketika ada seorang yang ingin mengadukan perihal keadan istrinya. Saat sampai di rumah khalifah dia mendengar ummu kalsum sedang bertengkar dengannya. Orang itupun lalu berkata “ saya ingin mengadukan tentang kelancangan istriku kepadaku, akan tetapi karena mendengar hal serupa dalam rumah tanggamu, maka saya kembali”, Umar berkata “ Kita harus memaafkannya, karena ia mempunyai hak yang harus kita laksanakan . Pertama, Ia merupakan penghalang bagiku dari api neraka, dimana hatiku merasa tenteram dan jauh dari hal yang haram. Kedua, ia menjadi penjaga rumah ketika aku pergi dan ia pula yang menjaga hartaku, Ketiga, ia menjadi tukang cuci pakaiannku. Keempat, ia menjadi ibu bagi anak-anakku. Kelima, ia menjadi tukang masaka makanannku .” Lalu orang itu berkata “ istriku juga begitu, maka apa yang engkau maafkan atasnya saya juga memaafkannya.”
Lalu apa saja kewajiban suami terhadap istri ?, Abu laits As- samarkandi mengatakan, ada Lima hal hak istri yang harus ditunaikan oleh suami :
1. Suami tidak membiarkan istrinya keluar rumah tanpa ada hal penting, karena istri merupakan aurat dan keluarnya dihadapan orang banyak menyebabkan dosa dan merusak kesopanan.
2. Suami harus mengajarkan ilmu agama, terutama ilmu dalam beribadah yang wajib seperti cara beruwudhu, sholat, puasa dan lainya.
3. Memberikannya makanan yang halal, karena makanan yang haram akan menjadikan daging yang tumbuh karenanya menjadi bahan bakar api neraka. Memberikannya pun akan diganjar pahala oleh allah SWT, Rosullulah Muhammad SAW bersabda, “ Dinar itu ada empat macam, yakni yang kamu nafkahkan di jalan allah, dinar yang kamu berikan untuk orang miskin, dinar yang kamu belanjakan untuk memerdekakan budak, dan dinar yang kamu nafkahkan untuk keluiargamu. Yang paling banyak pahalanya adalah dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu .”
4. Tidak boleh menganiaya nya, karena istri adalah amanat baginya. Dari Abu Hurairah RA, rosullullah SAW bersabda,“ Barang siapa mengawini seorang perempuan dengan mas kawin yang telah ditentukan, sedangkan ia berniat untuk tidak memenuhinya maka ia berbuat zina dan barangsiapa yang mempunyai hutang sedangkan ia berniat untuk tidak mengembalikannya maka ia adalah pencuri.” Dari abul Qasim asy-syananadzi dengan sanad dari Al-hasan al-bashri dari rosullullah SAW ,” Berpesan pesanlah yang baik dengan para istri karena sesungguhnya mereka tidak memiliki apa-apa atas diri mereka sendiri di sisimu, dan sesungguhnya kamu mengambil mereka dengan amanat allah dan kamu menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah SWT .”
5. Bila timbul perasaan yang tidak baik, hendaklah bersabar dan anggaplah sebagai peringatkan baginya, jangan sampai terjadi yang lebih berbahaya dari yang telah terjadi.” Yang paling penting dan harus selalu di ingat oleh para suami adalah bahwa mereka adalah pemimpin dalam rumah tangga, suatu saat apa yang dilakukan terhadap istri mereka di dunia kelak akan diminta pertanggung jawaban nya di hadapan Allah SWT.
Dari Al hakim abul-hasan as-sardiri, dari abu ahmad al-hawani, dari al-abbas bin Muhammad, dari yahya bin Muin, dari abu hafsin al-abar, dari hajadah, dari athiyah al-aufi, dari ibnu umar RA , Rosululah Muhammad SAW bersabda: “ masing-masing dari kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam yang diikuti oleh orang banyak adalah pemimpin dan akan ditanya kepemimpinannya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin atas penghuni rumahnya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang hamba adalah pemimpin dalam harta tuannya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Ingatlah masing-masing dari kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya .

sumber : http://andrezyrus.wordpress.com

No comments:

Post a Comment

Alifia Ikutan Nari katanya