Terkadang dalam kehidupan sehari
hari,para suami suka merendahkan peran istri dalam rumah tangga. Padahal
pada kenyataannya istri sangat berperan, bahkan boleh dibilang lebih
banyak peran yang dimainkan seorang istri dibandingkan suami. Coba kita
bayangkan, mulai dari tugas rutin seperti mengurus rumah, anak, melayani
kebutuhan suami dan tak jarang tugas yang semestinya di jalankan
seorang suami dalam mencari nafkah juga dikerjakan oleh istri.
Meski demikian, sekali lagi dalam
kenyataannya peran yang demikian itu oleh sebagian suami kurang
dihargai. Masih saja suami menuntut lebih, seolah tak mau tahu dengan
kondisi fisik yang dialami sang istri karena lelahnya dalam menjalankan
tugas rumahnya. Seperti misalnya ketika suami pulang larut malam , istri
terlelap tidur sehingga tidak mendengar suami memintanya membuka pintu,
lalu suami marah besar karena hal tersebut, atau saat pagi hari karena
sibuk mengurusi keperluan anak sampai lupa
membuatkan kopi atau sarapan untuk suami, sehingga tak jarang
terjadilah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) yang berujung pada
perceraian dengan alasan karena tidak ada kecocokan. Adakalanya
perlakuan kasar terhadap istri dengan alasan karena istri tidak patuh,
tidak melayani suami dengan baik dll alasan yang di jadikan senjata oleh
suami.
Padahal dalam islam penghargaan suami terhadap peran istri menjadi tolak ukur dalam hal keimanan seorang muslim,sebagaimana yang di sabdakan oleh rosullullah SAW dalam salah satu hadistnya,dari abul hasan al-fira, dari Muhammad bin
ghalib al-baghdadi, dari al- hasan bin ali, dari al- Fadhl bin Sahl,
dari ibnu atikah, dari anas bin malik RA , ia berkata : “ rosulullah SAW
ditanya , Siapakah orang mukmin yang paling sempurna imannya ?, Beliau
bersabda, Yang paling baik akhlaknya kepada keluarganya,”. Lalu siapa
contoh yang dapat ditiru dalam hal hubungan suami istri yang paling baik
kalau bukan Rosullullah Muhammad SAW.
Dalam suatu riwayat dikisahkan, tatkala
beliau pulang dan istrinya tidak membukakan pintu, beliau rela tidur
diteras rumah, sampai pada pagi harinya saat membuka pintu sang istri
kaget melihat baginda rosul tidur diluar tanpa alas. Apa yang dikatakan
beliau pada sang istri, bukannya cacimaki tapi
kata –kata maaf nan lemah lembutlah yang keluar dari bibirnya,bahwa dia
tidak ingin mengganggu istirahat istrinya. Atau ketika bajunya sobek
beliaupun rela menjahitnya sendiri tanpa minta di bantu istrinya. Bahkan
panggilan kesayangan kerap keluar dari bibir beliau saat memanggil
istri-istri nya. Subhanallah… Seorang sahabat, Umar RA pun mencontohkan
kepada kita tentang bagaimana kita harus memperlakukan istri sebagai
teman dan pendamping hidup.
Suatu ketika ada
seorang yang ingin mengadukan perihal keadan istrinya. Saat sampai di
rumah khalifah dia mendengar ummu kalsum sedang bertengkar dengannya.
Orang itupun lalu berkata “ saya ingin mengadukan tentang kelancangan
istriku kepadaku, akan tetapi karena mendengar hal serupa dalam rumah
tanggamu, maka saya kembali”, Umar berkata “ Kita harus memaafkannya,
karena ia mempunyai hak yang harus kita laksanakan . Pertama, Ia
merupakan penghalang bagiku dari api neraka, dimana hatiku merasa
tenteram dan jauh dari hal yang haram. Kedua, ia menjadi penjaga rumah
ketika aku pergi dan ia pula yang menjaga hartaku, Ketiga, ia menjadi
tukang cuci pakaiannku. Keempat, ia menjadi ibu bagi anak-anakku.
Kelima, ia menjadi tukang masaka makanannku .” Lalu orang itu berkata “
istriku juga begitu, maka apa yang engkau maafkan atasnya saya juga
memaafkannya.”
Lalu apa saja kewajiban suami terhadap istri ?, Abu laits As- samarkandi mengatakan, ada Lima hal hak istri yang harus ditunaikan oleh suami :
1. Suami tidak membiarkan istrinya keluar
rumah tanpa ada hal penting, karena istri merupakan aurat dan keluarnya
dihadapan orang banyak menyebabkan dosa dan merusak kesopanan.
2. Suami harus mengajarkan ilmu agama, terutama ilmu dalam beribadah yang wajib seperti cara beruwudhu, sholat, puasa dan lainya.
3. Memberikannya makanan yang halal, karena makanan yang haram akan menjadikan daging yang tumbuh karenanya menjadi bahan bakar api
neraka. Memberikannya pun akan diganjar pahala oleh allah SWT,
Rosullulah Muhammad SAW bersabda, “ Dinar itu ada empat macam, yakni
yang kamu nafkahkan di jalan allah, dinar yang kamu berikan untuk orang
miskin, dinar yang kamu belanjakan untuk memerdekakan budak, dan dinar
yang kamu nafkahkan untuk keluiargamu. Yang paling banyak pahalanya
adalah dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu .”
4. Tidak boleh menganiaya nya, karena
istri adalah amanat baginya. Dari Abu Hurairah RA, rosullullah SAW
bersabda,“ Barang siapa mengawini seorang perempuan dengan mas kawin
yang telah ditentukan, sedangkan ia berniat untuk tidak memenuhinya maka
ia berbuat zina dan barangsiapa yang mempunyai hutang sedangkan ia
berniat untuk tidak mengembalikannya maka ia adalah pencuri.” Dari abul
Qasim asy-syananadzi dengan sanad dari Al-hasan al-bashri dari
rosullullah SAW ,” Berpesan pesanlah yang baik dengan para istri karena
sesungguhnya mereka tidak memiliki apa-apa atas diri mereka sendiri di
sisimu, dan sesungguhnya kamu mengambil mereka dengan amanat allah dan
kamu menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah SWT .”
5. Bila timbul perasaan yang tidak baik,
hendaklah bersabar dan anggaplah sebagai peringatkan baginya, jangan
sampai terjadi yang lebih berbahaya dari yang telah terjadi.” Yang
paling penting dan harus selalu di ingat oleh para suami adalah bahwa
mereka adalah pemimpin dalam rumah tangga, suatu saat apa yang dilakukan
terhadap istri mereka di dunia kelak akan diminta pertanggung jawaban
nya di hadapan Allah SWT.
Dari Al hakim abul-hasan as-sardiri, dari
abu ahmad al-hawani, dari al-abbas bin Muhammad, dari yahya bin Muin,
dari abu hafsin al-abar, dari hajadah, dari athiyah al-aufi, dari ibnu
umar RA , Rosululah Muhammad SAW bersabda: “ masing-masing dari kalian
adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam
yang diikuti oleh orang banyak adalah pemimpin dan akan ditanya
kepemimpinannya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin atas penghuni
rumahnya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang hamba
adalah pemimpin dalam harta tuannya dan ia akan ditanya tentang
kepemimpinannya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan
ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Ingatlah masing-masing dari
kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya .sumber : http://andrezyrus.wordpress.com
No comments:
Post a Comment